Senin, 01 September 2014

different?!

Author: Yeje-obex [AAP]
Cast: -Byun Baekhyun
         -Park Chanyeol
Leght: Oneshoot
Genre: Romance, School life, YAOI, Sad
Rate: PG-16

Hallo!
ini ff sedikit aku ambil dari kisah nyata hidup aku, jadi kalo ada yang copas ketauan ea wkwk

DON'T LIKE? DON'T READ YESH WK.

Summary: Baekhyun dan Chanyeol terlahir sebagai manusia yang memiliki iman berbeda.

'Tuhan memang hanya satu.. Namun kita yang tercipta berbeda'

Author POV

Terlihat dua manusia lebih tepatnya remaja sedang duduk santai di sebuah taman kota, yang satu berbadan mungil, sedikit pendek, memiliki bibir berwarna pink palm dan memakai kacamata dengan frame berwarna biru navi. Dan namja yang satu lagi berbadan jangkung, dari postur tubuh ia memiliki bentuk tubuh mendekati kata 'Atletis' telinga sedikit lebar dan bibir yang penuh jika bibir itu merekahkan senyumnya kalian semua bisa melihat deretan giginya tertampang jelas dengan senyum yang sangat lebar itu.

"Chanyeollie.." ucap namja mungil itu.
"Ne baekki?" jawab namja jangkung di sebelahnya
"Ini sudah malam pabo! Besok kita sekolah dan kau masih ingin berdiam di sini saja? Kita sudah hampir dua jam di sini dan kau hanya diam saja daritadi?" omel namja mungil tersebut.
"Yak!! Kau jangan marah-marah chagi" rayu namja jangkung itu
"Jika kau marah aku tidak akan membeli kan kau ice cream strawberry di toko sebrang kampus kesukaanmu" ancam chanyeol si namja jangkung.
"Ah jinjja? Aishh kau ini.." ucap Baekhyun sebal dengan chanyeol.
"Yah chagii jika kau ngambek seperti itu aku jadi semakin gemas dengan mu ingin sekali aku melahap mu" ucap chanyeol enteng.
"Ap..apa maksudmu chanyeol?" tanya Baekhyun
"Ani..aku hanya ingin melahap mu saja" ucap chanyeol dan sedetik kemudian bibirnya sudah menempel di bibir baekhyun dengan lembut.

Mereka melakukan ciuman itu sedikit lama menikmati lembutnya bibir mereka satu sama lain. Lalu beberapa detik kemudian tautan mereka terlepas karena kurangnya pasokan oksigen di dalam paru-paru mereka.
"Yeolhh.." ucap baekhyun sambil mendorong dada bidang chanyeol

-**-

"Chanyeoll apa kau sudah mengerjakan soal dari Suho seongsangnim? Ashh aku bahkan belum menyentuh buku ku gara-gara kau semalam yang tidak mau pulang" ucap baekhyun sedikit teriak di samping chanyeol sambil memasang wajah cemberut.
"Yak!! Kau masih pagi sudah marah-marah!" jawab chanyeol ikut kesal
"Nah, liat saja punya ku. Kau tau kan aku pintar? percaya saja itu benar semua" ucap chanyeol lagi dengan smirk khasnya.
"Aishh jangan menyombongkan diri mu telinga gajah! hahaha terima kasih chagiya!" ucap baekhyun sambil tertawa lalu mencium pipi chanyeol sekilas.

Chanyeol memperhatikan namja mungil yang berada di sebelahnya begitu serius menyalin tugas milik chanyeol.

'Ah betapa imutnya dirinya!' batin chanyeol.

Beberapa detik kemudian Baekhyun membuka mulutnya.

"Chanyeol.. Apa kau percaya dengan takdir? Mungkin seperti takdir yang menentukan jodoh kita" tanya baekhyun dengan wajah sedikit serius namun tetap menampilkan kesan imutnya.
"Emm.. Tentu! Dan tentu saja kau adalah jodoh ku baekki!" ucap chanyeol enteng sambil tersenyum riang.
"Tapi.. Kau tau kita..."
"Ssttt! sudah ku bilang kau jangan memikirkan itu chagi, buktinya selama ini kita baik-baik saja kan?!" ucap chanyeol yang memutus perkataan baekhyun.

Baekhyun dan Chanyeol memang selama ini biasa saja tetapi ada sesuatu yang mengganjal di hati Baekhyun sesuatu yang membuat Baekhun tidak tenang entah mengapa.

-**-

Sehabis makan malam mereka bersantai di ruang TV. Mereka memang tinggal berdua, orang lain melihat mereka hanya seperti teman dekat tetapi berbeda dengan yang mereka rasakan, mereka sudah berpacaran selama hampir 5 tahun, mereka tidak merasa bosan justru mereka merasa setiap hari mereka mengisi suatu hal bersama-sama entah itu hal yang membosankan sampai hal yang serius.

"Chanyeollie... Aku penasaran siapa jodoh ku.." ucap Baekhyun sambil tersenyum menampilkan wajah cutenya membuat Chanyeol yang di hadapannya ini gemas.
"Tentu saja jodoh mu itu aku!" ucap chanyeol sambil cekikikan.
"Tapi yeoll... Kita ini salah.." lagi. Baekhyun berbicara seperti itu lagi. Entah angin dari mana Chanyeol tampak geram.
"Yakk!! Ku bilang kau jangan pernah memikirkan itu lagi! Apa kau tidak suka dengan hal seperti ini? Jika kau tak suka mengapa kau menerima ku dulu? Tuhan memang menciptakan kita berbeda tapi ini sudah takdir. Cihh.. Siapa suruh Tuhan mempertemukan kita yang sudah jelas berbeda!" Teriak Chanyeol membentak Baekhyun lalu ia pergi meninggalkan Baekhyun sendirian di ruang tengah.

NYESS/?

TES..TES..TES..

Baekhyun terlihat menunduk, ia menangis dalam diem, ia mati-matian menahan isak nya agar tak terdengar oleh Chanyeol.

Namun beberapa menit kemudian Baekhyun merasa sakit di kepalanya, Sakit. Sangat sakit! Ia teriak kesakitan, Chanyeol yang sedang di kamar bertanya-tanya mengapa Baekhyun seperti itu namun ia segera menghiraukannya, ia berfikir Baekhyun hanya sandiwara. Tetapi tidak kali ini, Baekhyun terus saja berteriak kesakitan ia berkali-kali memanggil nama Chanyeol namun yang di panggil itu tidak juga muncul di ambang pintu kamar 'mereka'

"Chanyeollhh..Chanh..ARGHH!!" ucap Baekhyun lirih di akhiri dengan teriakan kesakitan.

Chanyeol yang tak tahan lagi mendengar itu segera bangkit lalu berlari keluar kamar, ia mendapati Baekhyun tersungkur di lantai sambil memegangi kepalanya, kelihatannya sangat sakit!

"Baekki.. Kau kenapa??" tanya chanyeol panik.
"Kepal..a ku salit yeollhh.." ucap Baekhyun lirih sambil memegangin kepalanya sangat kuat, sempat ia memukuli kepalanya agar sakitnya berkurang namun hal itu di tahan oleh Chanyeol.
"Kita ke rumah sakit sekarang!" ucap chanyeol lantang namun tersirat di wajahnya sedang merasa panik.


At RS

Baekhyun selesai di periksa, Chanyeol yang menunggu di luar terlihat begitu panik, lalu ia melihat seorang memakai jubah putih keluar dari ruang pemeriksaan Baekhyun.

"Dok..Bagaimana keadaan Baekhyun?" tanya Chanyeol menuntut.
"Sulit di katakan, tapi teman anda mengalami Kanker otak stadium 2" jelas Dokter yang memeriksa Baekhyun/
"Tapi dengan terapi yang teratur teman anda Baekhyun bisa sembuh walau tidak sepenuhnya, oya saya sudah memberinya obat pengurang nyeri untuk kepalanya" tambar Dokter itu lagi.
"Apa aku boleh masuk Dok?" tanya Chanyeol di lanjutkan dengan anggukkan kecil dari sang Dokter.

JLEB!

Chanyeol membuka pintu ruang rawat Baekhyun, terlihat seorang yang sangat ia sayangi terbaring lemah di sebuah kasur rumah sakit lengkap dengan berbagai peralatan medis yang berada di dada dan tensi otomatis yang ada di lengan atas sebelah kanan Baekhyun, untuk berjaga-jaga jika tensi Baekhyun naik secara tiba-tiba.

'Tuhan..Mengapa engkau jahat sekali? tidak kah cukup kau membuat kami berbeda, lalu engkau memberikan cobaan ini kepada Baekhyun orang yang sangat ku sayangi. Apa ini balasan untuk ku karena aku tidak mematuhi perintah mu? Tapi mengapa kau memberinya ke Baekhyun, kenapa tidak aku saja yang mendapatkan nya? Aku tidak tega Tuhan jika melihat ia terbaring lemah seperti ini!'
Batin Chanyeol mengatakan seperti itu. Hatinya terasa teriris jika melihat keadaan Baekhyun seperti ini.

"Baekki-ya.. Mianhae~ mian sudah membentakmu tadi, jika tadi aku tetap tenang pasti kau tidak akan seperti ini" gumam Chanyeol di depan tubuh Baekhyun yang terbaring lemah.

Namun di sisi ruangan terlihat sosok yang bercahaya. Wajahnya terlihat mirip Baekhyun. Ya! itu roh Baekhyun, ia melihat Chanyeol sedang menangis untuknya emm.. maksudnya sedang menangis dengan raga Baekhyun.

'Ini sudah takdir Chanyeol. Kau bilang kau percaya dengan takdir kan? Terima saja, aku janji aku akan kuat melawan penyakit ini demi kau Chanyeol' ucap Baekhyun, lebih tepatnya Roh-nya yang berbicara dan sudah pasti tidak akan ada yang bisa mendengar termasuk Chanyeol.

Skip 6 Bulan kemudian.

"Yak!! Park Chanyeol bisa kah kau kecilkan sedikit langkah mu itu? Aku capek!" ucap seorang namja cute yang terlihat sangat segar.
"Yak! Kau harus banyak berolahraga dan siapa suruh kau pendek bantet seperti itu" ucap Chanyeol sambil tertawa puas.

Namja cute bernama Byun Baekhyun itu sudah kembali sehat, setelah ia melakukan terapi rutin selama 5 bulan yang lalu ia sudah merasa lebih baik dan memutuskan untuk di rawat dengan namjachingu nya saja yaitu Park Chanyeol si telinga gajah.

"Chanyeol aku lelah.."
"Kau mau beristirahat disini saja?" tanya chanyeol,
"Oh ya! kau tunggu di sini biar aku belikan kau minuman oke?!" tambahnya.
"Oke telinga gajah" jawab baekhyun sambil cekikikan.
"Yak!! Jangan panggil aku seperti itu!" protes chanyeol lalu pergi membeli muniman.

-SKIP-

Hari ini hari pertama Baekhyun sekolah kembali sejak ia di rawat di rumah sakit, seluruh sekolah menjadi sedikit rusuh karena kedatangan Baekhyun. Mereka senang Baekhyun telah kembali, namja yang tidak kalah ceria dan rusuh dari namjachingu nya sendiri.

"Yah!! Byun Baekhyun kemabli!!" teriak salah satu yeoja.
"Ah jinjja? Dimana?" jawab yeoja satu lagi.

Baekhyun berjalan memasuki ruang kelas di temani oleh namja jangkung siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol. Mereka berdua tampak serasi, dengan setelan seragam menyerupai jas berwarna abu-abu navi dan wajah yang sudah pasti akan membuat para yeoja meleleh itu tidak akan di ragukan lagi.

"Annyeong seongsaengnim!" sapa baekhyun sambil membungkukkan badannya.
"Wahhh liat ini,teman kalian sudah kembali" ucap guru Suho.
"Yak!! Byun Baekhyun! Apa kau sudah baikan? wajah mu terlihat bahagia sekali" ucap seorang teman kelas Baekhyun dan membuat seisi kelas tertawa kecil.

Saat pelajaran di mulai, baekhyun lagi-lagi merasakan sakit di kepalanya namun ia tahan. Ia tak mau merepotkan orang satu kelasnya hanya karna ia merasakan sakit yang biasa ia rasakan.

Beberapa kali baekhyun menahan sakit, ia menggenggam tangan chanyeol yang ada di sebelahnya, sebenarnya chanyeol mengerti namun ia di paksa oleh baekhyun untuk diam dan tetap memerhatikan pelajaran Suho seongsaengnim.

Lalu setalah pelajaran selesai..

"Baekhyunnie apa kau baik-baik saja? Daritadi aku tidak tega melihatmu menahan sakit kepala mu" tanya chanyeol dengan wajah yang khawatir.
"Apa penyakit itu balik lagi? Ayo kita ke dokter!" ucap chanyeol. lagi.
"Ani! Gwenchana. Aku tidak mau ke dokter channie-ah, kau tau kan jika aku ke dokter aku akan di terapi lagi dan itu rasanya sakit" jawab baekhyun memohon.
"Tapi kau sakit baekkie yak!" balas chanyeol lagi, chanyeol sangat khawatir.
"Jika aku meminum obat sakit ini akan hilang, kau tenang saja" jelas baekhyun.
"Yah terserah kau saja" pasrah chanyeol.

-Skip 3 tahun kemudian-

Penyakit baekhyun semakin parah, ia sudah menyelesaikan SMAnya bersama chanyeol, tetapi hanya chanyeol yang melanjutkan kuliah karena baekhyun tidak memungkinkan untuk kuliah.

Penyakit baekhyun datang dan pergi/? terkadang ia merasa baikan namun beberapa saat kemudian ia merasa sakit yang amat sangat.

Tetapi sewaktu itu ia sudah merasa baikan kembali, lalu ia meminta izin dokter untuk kembali ke rumah. Betapa senangnya Baekhyun bisa kembali kerumah 'mereka' bersama chanyeol.

Chanyeol sengaja men-setting ruang tengah rumahnya untuk kedatangan Baekhyun, ya suprise gitu ceritanya.

Makan malam..

"Baekkie-ah"
"Ne? wae? haha kenapa wajahmu serius sekali yeoll" ucap baekhyun senyum senyum
"kau mau dengar aku bernyanyi? aku sduah lama tidak bernyanyi untuk mu" ucap chanyeol menampilkan senyum dan deretan giginya terpampang jelas.
"Ya itu tentu saja, aku juga merindukan suara nyanyian mu" ucap baekhyun sambil tertawa renyah.

Chanyeol mengambil gitar lalu mulai menyanyikan lagu untuk baekhyun.

'Sir, I'm a bit nervous
'Bout being here today
Still not real sure what I'm going to say
So bear with me please'


' If I take up too much of your time,
See in this box is a ring for your oldest
She's my everything and all that I know is
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
'Cause very soon I'm hoping that I...'


' Can marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I'll love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen'


' She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
When she walks down the aisle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter'


' She's been here every steps
Since the day that we met (I'm scared to death to think of what would happen if she ever left)
So don't you ever worry about me ever treating her bad
I've got most of my vows done so far (so bring on the better or worse)
And 'til death do us part
There's no doubt in my mind'


' It's time
I'm ready to start
I swear to you with all of my heart...'


'I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I'll love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the aisle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter'

 (Marry Your Daughter-Brian Mcnight)

"Baekhyunnie, Marry me?" ucap Chanyeol hati-hati sambil mengeluarkan kotak berbentuk persegi berwarna merah dan isinya benda seperti lingkaran ada berlian di tengahnya namun tampilanna tidak terlalu feminim.

Baekhyun membulatkan matanya tidak percaya, ia berpikir keras untuk yang satu ini..

"Yes, i would Chanyeollie" ucap baekhyun tiba-tiba dan membuat chanyeol tersenyum kegirangan.
"Ah jinjja?" tanya chanyeol tak percaya.
"Aku serius, kalau ta percaya yasudah aku dengan jongin saja" jawab baekhyun
"Yak! aku kan hanya memastikan lagian sapa yang mengizinkan mu bersama jongin si kulit hitam itu?" ucap chanyeol lalu di balas dengan pelukan hangat dari baekhyun.
"Gomawo chanyeollie"

Beberapa bulan kemudian mereka sudah mempersiapkan semuanya, dan hari ini adalah hari yang paling special buat mereka berdua Chanyeol dan Baekhyun.

"Baekhyunnie, kau lama sekali" ucap chanyeol
"Sebentar chanyeol-ah aku masih bersiap-siap, sebentar lagi aku turun" ucap baekhyun

beberapa waktu kemudian..

"Baekkie, itu kau?" ucap chanyeol berdecak kagum
"Yak! memang siapa lagi? disini tidak ada orang lain selain kita berdua bodoh" jawab baekhyun
"Ne hanya saja kau sangat berbeda dari biasanya,kau cantik sekali hari ini" jelas chanyeol dan membuat baekhyun tersipu malu.

Dalam perjalanan baekhyun menggenggam tangan chanyeol cukup erat, entah mungkin karena ia sangat senang.

At Hall..

Janji suci sudah mereka ucapkan masing-masing mereka tampak bahagia, sangat bahagia namun chanyeol tidak bisa membaca mata baekhyun saat ini, Di mata baekhyun tersimpan rasa sakit yang amat dalam ia mati-matian menahan rasa sakitnya demi chanyeol, demi hari bahagia mereka. Baru saja chanyeol mau memakaikan cincin di jari jari lentik baekhyun, seketika baekhyun langsung ambruk di dalam pelukan chanyeol. Tersirat jelas di wajah baekhyun ia menahan sakit yang sebenarnya tidak bisa ia tahan lagi, chanyeol dengan sigap menangkap baekhyun.

"Baekhyun-ah.. baekkie! kau kenapa?" ucap chanyeol khawatir, tak terasa cairan bening sudah meluncur di wajah chanyeol membasi pipi manisnya.
"Channhh.. Berjan..jilah.. kau akanh..bahagia jika..tanp..tanpa diri..kuuh.." ucap baekhyun terbata-bata.
"Dan.terima kasih...sud..sudah mau..menjag..jaga dan mer..rawat ku yanghh manja ini chanhh.."
"Sarang...saranghae chanhh...chanyeollie-ahh..." ucap baekhyun lalu menutup matanya di pelukan chanyeol.

Chanyeol tak bisa menahan rasa tangisnya, ia benar benar merasa ada 1000 jarum di hatinya, di tinggal dengan orang yang paling ia sayangi di hari bahagia mereka. Sekarang sudah menjadi hari terburuk bagi chanyeol dan ia membenci hari ini! Pipi chanyeol telah basah karena air matanya sendiri.

"Kau bahkan pergi sebelum aku menjawab pernyataan cinta mu baekkie-ah" ucap chanyeol dalam tangisnya.

'Jangan menangis Chanyeol, kau akan bertemu dengan ku lagi di masa yang akan datang, tanpa kau ucapkan juga aku sudah mengetahui kalau kau mencintai ku lebih dari aku mencintaimu. Jaga dirimu baik-baik dan carilah kebahagiaan mu yang baru chagi! Jika kau bahagia aku juga akan bahagia disini chanyeollie! Saranghae nae namja! Biarkan aku di siksa di sini karena aku telah mencintai dirimu, aku tau aku salah tapi ini sudah takdir kan?! jadi biarkan aku mendapat balasannya:) Kau jalani hidup dengan baik. Dan percayalah takdir akan memberimu seseorang yang lebih pantas dariku' ucap Baekhyun yang sudah jelas tidak akan ada manusia yang bisa mendengarnya termasuk chanyeol.

"Saranghae Baekhyun-ah"


END!









asoy adaw selesai akhirnya wkwk  ada sebagian cerita yang ku ambil dari kehidupan real ku nih wkwk jadi flashback dah:(
Thank You sudah mau baca^^